Jurusan Sosiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Webinar Nasional dengan tema “Urgensi dan Strategi Riset Digital Ilmu Sosial di Era Disrupsi” pada Senin, 26 April 2021. Acara ini bertujuan untuk menjawab tantangan riset di tengah perkembangan masyarakat yang semakin digital dan memerlukan metode riset yang adaptif.
Prof. Ahmad Ali Nurdin, MA., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam wawancara eksklusif, beliau mengungkapkan, “Webinar ini menjadi langkah strategis untuk memahami urgensi riset digital dalam ilmu sosial. Kita perlu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar riset kita tetap relevan dan mampu memberikan solusi konkret dalam menghadapi tantangan zaman.”
Narasumber pada webinar ini terdiri dari pakar-pakar di bidang ilmu sosial dan riset digital:
Dr. Moh. Dulkiah (Wakil Dekan I FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung):
Dalam presentasinya, Dr. Dulkiah membahas pentingnya integrasi riset digital dalam ilmu sosial. Dalam kutipan wawancara, beliau menjelaskan, “Metode riset digital membuka peluang baru untuk memahami dinamika sosial secara lebih mendalam. Ini menjadi instrumen penting dalam menggali data dan menjawab permasalahan sosial.”
Bahtiar Rifa’i., Ph.D. (Peneliti P2E LIPI):
Bahtiar Rifa’i membahas strategi riset digital yang dapat diterapkan dalam studi ilmu sosial. Dalam wawancara, beliau menyatakan, “Riset digital memberikan kecepatan dan ketepatan dalam mengumpulkan data, serta membuka pintu menuju pemahaman yang lebih holistik terhadap kompleksitas masyarakat.”
Amelinda Pandu., S.Sos. (Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada):
Amelinda Pandu membawa perspektif dari dunia akademis dan praktisi riset digital. Dalam kutipan wawancara, beliau menekankan, “Webinar seperti ini memperkaya pengetahuan kita tentang kemungkinan-kemungkinan baru dalam riset sosial. Penggunaan teknologi dapat menjadi sarana efektif untuk mendekati realitas sosial yang terus berubah.”
