Pada Selasa, 11 Juni 2024, dari pukul 08.30 hingga 12.00 WIB, Aula FISIP Lantai 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menjadi saksi berlangsungnya seminar yang diselenggarakan oleh Prodi S1 Sosiologi dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus.” Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, dan berbagai elemen kampus yang memiliki kepedulian terhadap isu kekerasan seksual.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Program Studi Sosiologi, Dr. Kustana, M.Si. CSP., yang menekankan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Dr. Kustana menekankan bahwa kekerasan seksual adalah masalah serius yang bisa menimpa siapa saja, termasuk laki-laki, dan oleh karena itu, pencegahan dan penanganan harus dilakukan secara menyeluruh dan inklusif.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya. Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., Dosen Prodi Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, dalam paparannya menekankan pentingnya empati terhadap korban kekerasan seksual dan menolak praktik victim blaming. Ia menyatakan bahwa empati kepada korban adalah hal yang paling mendalam dalam penanganan kekerasan seksual. Dr. Tyas juga menekankan pentingnya bertanya kepada korban tentang apa yang mereka butuhkan dan bagaimana mereka ingin dibantu.
Narasumber kedua, Ulfah Karimah Yamani, M.Sos., perwakilan dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas P3AKB Provinsi Jawa Barat, menegaskan bahwa kekerasan seksual adalah kejahatan luar biasa yang setara dengan terorisme dan korupsi, yang perlu ditindak secara tegas. Ulfah Karimah menekankan pentingnya penanganan yang tegas terhadap kekerasan seksual untuk mengatasi dampak buruk yang ditimbulkannya.
Acara berlangsung meriah dengan antusiasme peserta yang tinggi, dan puncaknya ditandai dengan Deklarasi Tolak Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus secara bersama-sama. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen seluruh elemen kampus dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual. Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
Dengan berakhirnya seminar ini, harapannya adalah pesan-pesan yang disampaikan dapat menginspirasi dan memotivasi seluruh civitas akademika untuk terus berjuang melawan kekerasan seksual dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, sehingga kampus dapat menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk belajar dan berkembang.
Penulis: Azri Syahrul Fazri
Editor: Farah Ruqayah