Bandung, 8 Oktober 2024 – Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kembali menggelar kuliah dosen tamu pada Selasa (8/10/2024). Pada kesempatan kali ini, Prodi Sosiologi menghadirkan Ended Setiyawan, S.Sos., M.M., seorang pemerhati budaya dan masyarakat Sunda dari CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial, sebagai pemateri yang membawakan mata kuliah “Sosiologi Masyarakat Sunda” dengan tema utama Pandangan Hidup Masyarakat Sunda.
Perkuliahan dimulai dengan pemaparan mendalam mengenai cara pandang masyarakat Sunda dalam menghadapi persoalan hidup. Dalam materinya, Ended Setiyawan menjelaskan bahwa pandangan hidup masyarakat Sunda sebenarnya telah tersosialisasi melalui berbagai prosesi adat, terutama dalam upacara pernikahan. “Dalam prosesi seperti saweran dan sungkeman, terdapat pesan-pesan luhur yang berupa petuah dan nasihat, terutama terkait bagaimana menghadapi persoalan hidup dalam pernikahan,” ujar Ended.
Beliau juga menyoroti nilai yang menjadi pegangan kuat masyarakat Sunda, yaitu kukuh kana janji (teguh pada janji). “Banyak yang mengira hanya orang Jepang yang memiliki nilai ini, padahal etnis Sunda sudah lama memegang teguh prinsip ini,” lanjutnya. Meski demikian, Ended menekankan bahwa nilai tersebut belum sepenuhnya menjadi common sense dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda, sehingga hal ini menjadi tantangan yang perlu dihadapi oleh generasi muda.
Selain itu, Ended Setiyawan membahas relevansi antara ke-Sunda-an dan ke-Islam-an, di mana beliau menyampaikan sebuah artikel menarik yang menjelaskan pandangan bahwa “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam.” Artikel ini menyoroti keselarasan nilai-nilai Islam dengan budaya Sunda, yang saling melengkapi dalam kehidupan masyarakat.
Materi kuliah juga diperkaya dengan referensi dari penelitian ilmuwan Jepang, Mikihiro Moriyama, yang menulis disertasinya di Universitas Leiden tentang Etnis Sunda. Moriyama menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap budaya dan bahasa Sunda, menjadikan masyarakat Sunda sebagai objek penelitian ilmiah dari perspektif internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Kustana, M.Si., Ketua Program Studi Sosiologi, menyampaikan rasa bangganya atas kegiatan dosen tamu ini. Menurutnya, kehadiran Ended Setiyawan memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang pentingnya memahami pandangan hidup masyarakat Sunda secara lebih mendalam.
“Kami sangat senang dan bangga dapat menghadirkan Bapak Ended Setiyawan untuk memberikan materi ini. Kegiatan ini adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan untuk memberikan kebebasan belajar bagi mahasiswa melalui berbagai kolaborasi dengan akademisi maupun praktisi. Materi mengenai Pandangan Hidup Masyarakat Sunda sangat relevan, apalagi dalam konteks mahasiswa yang belajar sosiologi budaya lokal,” ujar Kustana.
Beliau menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkaya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, serta memperkuat identitas kultural mahasiswa dalam bingkai keilmuan sosiologi.
Pewarta: Farah Ruqayah