Bandung, 27 Oktober 2024. Tour lapangan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Semester 1 Kelas C Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung. Tour lapangan dilaksanakan di Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang akrab kita sebut dengan nama Gedung Sate yang beralamat di Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tur lapangan ini merupakan bagian dari program mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh Ulfa Karimah Yamani, M.Sos. Kegiatan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan mahasiswa terkait dengan budaya dan sejarah bangsanya. Mahasiswa diajak untuk melihat dan mengekspor lebih dalam tentang situs budaya dan sejarah bangsanya, sehingga mereka dapat mengetahui serta memahami tentang sejarah dan budaya bangsa yang di wariskan kepada mereka.
Gedung Sate sendiri sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Dibangun pada tahun 1920-an, gedung ini awalnya dirancang sebagai kantor untuk Pemerintah Kolonial Belanda dan kini berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat. Gedung Sate menggabungkan gaya arsitektur kolonial Belanda dengan elemen Art Deco. Gedung sate karya perpaduan arsitektur barat dan timur hasil dari sebuah perencanaan dan sejarah yang panjang, mempersembahkan bangunan yang megah nan elok pilar dan relung bergaya eropa berciri khas peninggalan Hindia belanda. Sudah 100 tahun berdiri lamanya gedung ini menjadi saksi bisu atas perjuangan bangsa, sehingga meninggalkan warisan budaya sebagai wujud pembangkitan generasi selanjutnya.
Salah satu tempat yang dapat diakses secara umum adalah Museum Gedung sate, beroperasi di hari selasa-minggu, pukul 09:30-16:00 HTM 5000/orang, jika ingin melakukan kunjungan, pengunjung di harapkan melakukan reservasi terlebih dahulu maksimal satu hari sebelum jadwal kunjungan, reservasi bisa dilakukan oleh pengunjung melalui akun instagran resmi @museumgedungsate atau menghubungi petugas Museum Gedung Sate 08788-0333-592, setelah melakukan reservasi pengunjung bisa langsung datang ke museum gedung sate sesuai dengan waktu reservasi yang telah di tentukan.
Didalam gedung memuat sejarah kota bandung terutama latar belakang berdirinya bangunan kokoh yang kita sebut Gedung Sate. Disuguhkan layar lebar yang berisi sejarah gedung sate dari masa ke masa, jejak arsitektur, sisa-sisa sejarah pada rilek dinding yang menjadi saksi bisu, noda bersejarah, bekas ukiran yang diperkirakan berasal dari masa kolonial. Terdapat Pameran mengenai potensi jawa barat. Secara keseluruhan, Gedung Sate bukan hanya sebuah bangunan pemerintahan, tetapi juga simbol warisan budaya dan sejarah yang kaya di Jawa Barat
Dokumentasi: Model Skala 3D Gedung Sate
Destinasi gedung sate menjadi wadah untuk kita melestarikan bangunan bersejarah, karena di dalamnya terdapat begitu banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Kunjungan ke tempat bersejarah memberikan masyarakat kesempatan untuk mempelajari peristiwa penting serta tokoh yang berjasa dalam perjalanan bangsa. Gedung Sate, sebagai contoh, menyimpan nilai budaya, arsitektur, dan sejarah yang khas, yang membantu kita memahami proses terbentuknya identitas bangsa. Mengunjungi tempat bersejarah juga mendekatkan kita pada warisan yang perlu dijaga, sekaligus menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air. Hal ini juga membangun kesadaran untuk melestarikan situs-situs bersejarah bagi generasi yang akan datang. Untuk itu pentingbagi kita mengunjungi tempat tempat bersejarah agar kita mengerti dan turut ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa.
Dokumentasi: Miniatur Gedung Sate
Keindahan gedung tak dapat di bendung karna bangunannya begitu megah dan kokoh, Dan suasana yang ada di gedung sate sangat sejuk dan sangat cocok untuk berwisata bersama keluarga, teman atau dengan pasangan tercinta. Tempat ini juga menjadi rekomendasi bagi kalian yang cinta akan seni dan nilai-nilai sejarah bangsa.
Penulis : Salwa Nabila Putri, Riska Aprilia, Raihan Syalsabila, Nurul Azifa Mutmainnah, Rendy R Setiawan, Muhamad Riski Maulana Hidayat.
Editor: Ulfa Karimah Yamani