Seminar Nasional Prodi Sosiologi UIN SGD Bandung: Menyusun Kurikulum Berdampak untuk Menjawab Tantangan Global

Bandung, 10 Juli 2025 – Program Studi S1 dan S2 Sosiologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Kurikulum Berdampak dan Profil Lulusan: Strategi Prodi Sosiologi Menjawab Tantangan Global” pada Kamis, 10 Juli 2025. Kegiatan ini bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai unsur sivitas akademika FISIP, di antaranya Wakil Dekan I, II, dan III, narasumber utama Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., Prof. Dr. Endah Ratnawaty Chotim, M.Ag., M.Si., CSSE, para Ketua dan Sekretaris Prodi S1 dan S2 Sosiologi, dosen, CPNS dosen, serta mahasiswa aktif.

Evaluasi Kurikulum dan Perubahan Strategis di Era Kampus Berdampak

Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FISIP, Prof. Dr. Adon Nasurullah Jamaluddin, M.Ag., CSR., menekankan pentingnya transformasi kurikulum secara berkala di FISIP, termasuk Prodi Sosiologi, dalam menyikapi dinamika kebijakan nasional. Ia menyatakan:

“Kami di FISIP selalu mengadakan perubahan dan evaluasi kurikulum secara berkala. Tiga jurusan di FISIP senantiasa menyesuaikan dengan arah kebijakan nasional, termasuk dari Kampus Merdeka menuju Kampus Berdampak. Mahasiswa harus memperoleh ilmu dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulum harus dirancang agar lulusan tidak hanya berkompeten secara akademik, tetapi juga mampu memberi dampak luas di masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.”

Menurut Prof. Adon, Kampus Berdampak tidak hanya mendorong keberlanjutan pembangunan melalui pendidikan tinggi, tetapi juga memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta, pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas.

Profil Lulusan Resilien dan Kurikulum Berbasis OBE

Sebagai narasumber utama, Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si. memaparkan materi bertajuk “Menyiapkan Profil Lulusan Sosiologi yang Resilien dan Siap Menghadapi Tantangan Global.” Ia menekankan pentingnya pembekalan mahasiswa dengan kompetensi abad ke-21.

“Saya selalu sampaikan kepada mahasiswa: dunia nyata dimulai setelah lulus kuliah. Tantangan global seperti disrupsi teknologi, krisis sosial, dan ketidakpastian ekonomi membutuhkan lulusan yang resilien dan adaptif,” ungkapnya.

Dr. Tyas juga menyoroti implementasi pendekatan Outcome-Based Education (OBE) sebagai peluang strategis untuk mengarahkan kampus menjadi motor transformasi sosial. Menurutnya:

  1. Kampus Berdampak merupakan langkah transformasi pendidikan tinggi agar lebih relevan dan terhubung dengan kebutuhan masyarakat, melalui sinergi antara dosen, mahasiswa, dan lingkungan sekitar.

  2. OBE tidak berfokus pada apa yang diajarkan, tetapi pada capaian pembelajaran yang dihasilkan. Mahasiswa harus mampu menunjukkan kompetensi yang terukur setelah proses pendidikan.

Sesi Diskusi: Menjawab Tantangan Lulusan Sosiologi

Diskusi yang dipandu secara interaktif juga memunculkan beberapa pertanyaan kritis dari peserta. Prof. Dr. Endah Ratnawaty Chotim mempertanyakan strategi integrasi kurikulum berdampak, mengingat sebelumnya Prodi Sosiologi baru saja melakukan adaptasi kurikulum Kampus Merdeka.

Sementara itu, Bapak Paelani mengangkat isu terkait persepsi lulusan Sosiologi yang dinilai “suram” dalam beberapa penelitian. Ia berharap tantangan digitalisasi sosial dapat direspon dalam desain kurikulum sehingga lulusan Sosiologi tetap relevan dan kompetitif.

Kesimpulan: Penguatan Kurikulum Sosiologi yang Responsif dan Berdampak

Dari diskusi dan paparan yang berkembang, dirumuskan sejumlah catatan penting:

  • Penguatan capaian pembelajaran berbasis kompetensi sangat diperlukan. Salah satunya melalui pengembangan mata kuliah seperti Sosiologi Digital.

  • Integrasi nilai lokal dan global dalam materi ajar akan diwujudkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

  • Penting untuk meningkatkan sinergi antara kampus dan dunia kerja melalui program magang, riset terapan, dan pengabdian masyarakat.

  • Pemanfaatan teknologi digital menjadi prioritas agar dosen dan mahasiswa mampu menjawab tantangan global secara adaptif.

Kegiatan ini dicatat oleh Monica Sundawati, M.Kesos, dan menjadi bagian dari komitmen Prodi Sosiologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk terus mendorong reformulasi kurikulum yang visioner, kontekstual, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Pewarta: Monica Sundawati, M.Kesos.